A Movie Review: Gundala, A New Hope


Bukan seperti film-film Marvel yang permasalahannya sudah setingkat seluruh alam semesta seperti invasi planet, serangan alien, kerusakan robot, atau genetika mutan. Gundala ini sangat dekat dengan masalah kehidupan sehari-hari kita di negeri ini. Masalah kemiskinan dan ketidakadilan yang disajikan dalam film ini membuka mata dan pikiran kita untuk melihat dari dua sisi, sisi rakyat dan sisi petinggi di negeri ini yang katanya wakil rakyat. Konflik yang ada lumayan menyindir fenomena yang harus diakui memang terjadi di negeri ini, yang tidak lepas dari hausnya kekuasaan dan keserakahan.

Sebagai film superhero, film Gundala ini adalah permulaan yang baik karena menyuguhkan segi cerita yang mudah diterima semua kalangan. Karena termasuk film asli yang menceritakan asal mula Sancaka (diperankan oleh Abimana Aryasatya) seorang anak yang selalu takut setiap hujan datang karena tidak suka petir, tetapi menemukan jati diri petir dalam dirinya. Walaupun asal mula Sancaka mendapatkan kekuatan itu terlalu singkat. Tetapi semua ini bermula sejak Sancaka kecil mengalami kehilangan yang besar dalam hidupnya

Perkembangan karakter Sancaka yang pada dasarnya adalah anak baik yang sangat peduli kepada orang lain tetapi mengalami peristiwa yang membuatnya trauma dan memutuskan untuk tidak akan ikut campur urusan orang lain lagi, sampai pada akhirnya dia kembali kepada jati dirinya yang asli yaitu menolong sesama juga disajikan dengan perlahan tapi pasti. Sangat manusiawi bagaimana seseorang bisa berubah-ubah sifatnya seiring berjalannya waktu dan pengalaman hidup.

Adanya karakter pendukung seperti Pak Agung, Wulan, dan Teddy sebagai orang-orang yang mendukung perkembangan karakter seorang Sancaka dewasa menjadi pahlawan lokal Gundala ini juga pas porsinya. Tidak lupa juga karakter Awang, yang hadir saat Sancaka kecil sebagai penyelamat Sancaka sekaligus yang memberikan bekal untuk bertahan hidup di masa-masa sulitnya. 

Konsep keseluruhan dari Gundala ini sudah bagus, dengan berbagai macam legenda dan mitos yang ada di negeri ini, tetapi ada beberapa karakter yang seharusnya dapat dieksplor lebih bagus lagi malah terkesan tidak penting di dalam film. Seperti para villain yang sebenarnya memiliki backstory yang sangat gelap dan kuat, tetapi larena alur cerita saat pertemuan antara Gundala dengan para villain tidak berkesan, terlalu terburu-buru sehingga terlewat begitu saja. 

Semakin menuju akhir film, terlihat alur yang semakin tidak teratur, adegan berkelahi yang membosankan (selain koreografinya yang kurang, juga karena pace yang lambat) padahal alur permulaan film sudah dieksekusi dengan baik.

Penyelesaian konflik juga terlalu sederhana, meskipun disitu adalah titik dimana Gundala menyadari bahwa kekuatannya ada tidak harus saat terjadi hujan, tetapi ada dalam dirinya sendiri.

Pesan yang dapat ditangkap dalam film ini bahwa musuh terbesar di negeri ini adalah ketidakadilan dan kurangnya orang-orang yang peduli kepada sesama.

Menontonlah tanpa ekspektasi yang berlebihan terhadap CGI. Karena harus diakui memang CGI nya masih tergolong kasar dan beberapa kali membuat penonton cringe. Tetapi masih layak untuk diapresiasi, dengan harapan untuk film kedepannya, teknologi CGI nya akan semakin meningkat.

Apresiasi juga kepada aktor anak-anak dalam film Gundala ini. Pemeran Sancaka kecil, Teddy, dan Awang berhasil memerankan karakter anak-anak dengan pas. Mereka adalah aktor-aktor muda yang potensial yang menurut saya memiliki masa depan karir yang baik kedepannya jika mereka terus mengembangkan bakat di dunia akting.

Akhir kata, memang harapan adalah candu. 

Tapi itulah yang dibutuhkan masyarakat kita saat ini. 

Gundala adalah harapan untuk majunya perfilman Indonesia. 

Dengan menonton Gundala, kita dapat menjadi saksi sejarah dimulainya film Superhero lokal yang kedepannya bisa menjadi semakin berkembang. Karena kalau bukan kita yang mendukung, siapa lagi?

It's not the end, it's just the beginning. Keep supporting local movies!

Comments

Popular posts from this blog

A Movie Review: Surga Kecil di Bondowoso (A Little Piece of Heaven in Bondowoso)

Nonton New moon at SMS

A Movie Quotes: The Power of Carpe Diem